Merek yang Tertidur
Sebagai
pebrikan cokelat, bisnis biscuit yang diluncurkan termasuk melempem. Dengan
mengandalkan coklat sendiri, pembuatan biscuit dari pihak lain, bisa dikatakan
bisnis ini gagal. Tetapi muncul dengan slogan citra “Utamakan Selamat” biscuit Selamat
sanggup keluar dari posisi tertidur. Selamat bukan sekedar biscuit tetapi
coklat biscuit, melahirkan diferensiasi yang kuat. Dengan berhasil menciptaka
positiong dibenak masyarakat maka penjualan dari melambung tinggi, dan ketika
menjelang hari-hari raya jumlah akan permintaan semakin meningkat.
Selamat
terbilang sukses seteleh segmentasinya ditingkakan, yang diiringi dengan
perbaikan sana-sini, mulai dari kemasan produk, harga hingga promosi.
Keberhasilan dari Selamat membuat Ceres juga ingin mengiklankan diri. Iklan
yang diciptakan untuk Ceres adalah the real coklat. Dari iklan ini ternyata
mendapatkan respon dari msayarakat yang cukup baik dan efektif dalam meraih
pasar. Dengan menekankan tema keluaraga, Ceres diposisikan sabagai meises yang
ditaburkan paa roti, yang disukai seluarah anggita keluarga. Secara sosiologis
meises merupakan makanan warisan Belanda, tetapi ingin menujukan dari iklannya
bahwa Ceres sebagai meises yang disukai keluarga Indonesia, terutama kaum menengah
ke atas.
Hasilnya
strategi yang diterapkan terbilang manjur. Ditopang kualitas yang memang
paten, pertumbuhan penjualan Ceres meningkat secara signifikan. Produk iklan
terbaru Ceres memperkuat pada aroma, jadi semakin memperkuat brand equity Ceres
sebagai real chocolate. Ceres telah mengganti kemasan sebanyak tiga kali, agar
lebih menarik dan memuaskan konsumen serta mempertahankan tema keluarga yang
anak muda pada pagi-pagi sibuk, dan begitu ada Ceres mereka berkumpul besama.
Ini menegaskan bahwa produk Ceres ini bisa diterima semua kalangan.