Senin, 11 November 2013

Serve with the Heart

                Melayani kostemer adalah kunci yang tidak kalah penting untuk membuat suatu iklan dapat sukses. Iklan yang menarik biasanya memiliki unsure kecanggihan dari segi teknologi. Tetapi yang bisa menarik perhatian bukan dari segi teknologi saja tatapi pelayana juga harus diutamakan. Contoh nyata dari Dwi Sapta, banyak perusahaan periklan yang meanwarkan jasa yang sama, tetapi Dwi Sapta tetap menjadi pilihan untuk sebagian besar perusahaan hal ini disebabkan pelayana yang diberikan oleh Dwi Sapta dengan sepenuh hati sehingga muncul rasa yang nyaman dari pihak yang ingin membuat iklan. 

Layanan Sepenuh Hati
            Hal yang penting yang perlu dilakukan dalam melakukan pelayanan sepenuh hati adalah layanan kepada pelanggan harus sepenuh hari, penuh kejujuran, penuh ketulusan, penuh keikhlasan. Layanan yang diberikan tidak boleh sekedar hanya basa-basi atau janji-janji bohong yang tidak dapat dipenuhi. Intinya harus berbuat baik kepada klien dan semua orang, kata-kata ini mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dilaksanakan.

Sevice Culture =  Sustainable Competitive Advantage
            Dalam memberikan pelayanan yang baik untuk pelanggan yang menjadi jembatan atau pelaku yang langsung terlibat dengan pelanggan adalah karyawan, maka karyawan harus memiliki landasan dan pola berpikir harus memberikan yang terbaik kepada pelanggan. Prinsip pelayanan yang diterapkan tidak perlu merupakan hal yang rumit tetapi cukup dengan sederhana, mudah dan simple, sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karyawan tersebut.
            Budaya perusahaan memiliki dua elemen dasar yaitu, milai-nilai inti yang diyakini perusahaan (core values) dan perilaku (common behavior) yang dipraktikan seluruh karyawan dalam menjalankan aktivitas perusahaan sehari-hari. Contoh perusahaan yang memiliki pelayanan yang berbeda dengan perusahaan lain adalah Singapore Airlines.Keramah tamahan selalu tercermin dari pelayan yang diberikan kepada konsumen.

Customer as Human Being
            Memperlakukan pelanggan sesuai manusia apa adanya, artinya konsumen perlu dipuaskan hatinya dan pikirannya. Hal ini dapat terpenuhi bila perusahaan mengetahui hal yang diinginkan seperti apa, apa yang dibutuhkan dan apa yang mau mereka lakukan. Ketika ketiga hal ini dapat terpenuhi makan akan muncul chemistry yang baik antara pembuat iklan dan yang diiklankan. Dalam melakukan pengiklanan bisa diminta oleh perusahaan besar dan perusahaan kecil, kedua perusahaan ini sama- sama perlu dilakukan dengan kemanusian, karena dasarnya manusia adalah perasaan, maka perasaanlah yang perlu dijaga dan bina.
            Kemampuan untuk dapat merasakan dan memahami perasaan orang lain menjadi penting dan bila dapat mengetahui perasaan orang lain, akan membuat kita peka terhadap keinginan dan kemauan mereka serta dapat memberikan respon yang tepat dan cepat.

Layanan sebagai Ibadah
            Bila perassan akan lebih dekat dengan dimensi emosional, untuk layanan sebagai ibadah lebih dekat pada dimensi spiritual. Secara sederhana kita harus menemukan voice kita dan menginspirasi orang lain untuk menemukan voice mereka masing-masing. Voice merupakan energy spiritual yang menggerakan, memotivasi dan menginspirasi kita untuk mencapai greatness. Voice juga dimaksud sebagi bisikan nurani, panggilan jiwa, atau menyebutnya dengan misi hidup. Ketika mengerjakan sesuatu dengan menggunakan hati nurani maka akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Menggunkan nurani mungkin terkesan hal yang simple tetapi bila dipraktekan tidak sesimpel  yang dibayangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar