Senin, 11 November 2013

QCD + Flexibility = Extraodinary Value

             Dalam buku The Discipline of Market Leader menebutkan tiga disipln yang harus dipenuhi untuk menjadi pemimpin pasar yaitu, operasional excellence, product leadership, dan customer intimacy.
Operasional excellence adalah model bisnis yang mengandalkan kemampuan perusahaan dalam mencapai efisiensi setinggi mungkin. Mengenai efisiensi terdapat tiga kata kunci yaitu Quality (setinggi mungkin), Cost (serendah mungkin) dan Delivery (secapat mungkin), (QCD).
Product leadership adalah model bisnis yang mengandalkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan prosuk-produk baru secapat mungkin di pasar. Perusahaan harus memiliki keunggulan dalam menciptakan suatu produk sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.
Customer intimacy adalah model bisnis yang mengandalkan kemampuan perusahaan dalam membangun keintiman, layanan dan hubungan engan pelanggan.

Operation excellence Plus
            Sebagai contoh Dwi Sapta menggunakan disiplin operasional excellence dan product leadership, prinsip yang dianutnya adalah kualitas, harga murah dan kecepatan, maka itu merupakan dasar kesuksesan yang berlandaskan pada QCD. Selain itu Dwi Sapta juga menggunkan prinsip fleksibilitas yang semakin membuat para klien percaya kepada Dwi Sapta. Dalam membangun hubungan yang baik dengan perusahaan lain juga dibutuhkan fit dan chemistry sehingga timbul rasa percaya dan nyaman dalam menjalin hubungan.

Be Flexible- Anything Can Do
            Dalam mendeskripsikan flesibel agak sulit karena banyak bentuknya tetapi secara sederhana flexible disini merupakan nilai tambahan yang memang belum tentu berada dalam kontrak. Contoh pada iklan biskuit Selamat. Ketika tahun 1992 biskuit Selamat hanya memiliki anggran yang minim untuk melakukan iklan, dan hamper semu perusahaan periklanan menolak untuk melakukan kerja sama. Pada saat itulah hanya Dwi Sapta yang bersedia membuat iklan untuk biskuit Selamat dengan anggaran yang sangat minim. Ini yang dapat dikatakan sevbgai flexible, dengan dana yang terbatas bukan berarti mebatasi krativitas sebuah iklan, hal ini terbukti dengan respon yang cukup baik terhhadap iklan biskuit Selamat, denga taglinenya “Utamakan Selamat”.
Speed, Speed, Speed
            Prinsip yang tidak kalh penting dalam pembuatan iklan adalah kecepatan. Karena dengan proses yang cepat akan menghemat waktu dan pastinya juga akan menghemat dana. Irwan Hidayat pemilik PT Siod Muncul mengatakan bawha waktu tidak dapat dibeli atau di perlambat, tetapi untuk mengatasi waktu kita dapat menggunakan kecepatan. Kecepatan disini juga akan menyangkut dengan pengambilan keputusan, dalam perencanaan banyak lagi hal yang perlu diputuskan, maka pengambilan keputusan harus diambil dengan cepat dan jelas. Termasuk bila ada revisi dalam iklan, juga harus sipa melayani dengan cepat, agar jangka watu yang telah ditemtukan dapat terpenuhhi sesuai dengan harapan.

Best Value
            Untuk mendapatkan nilai tambah atau nilai yang maximal, tentu dibutuhkan pengorbanan makan dalam periklana ada istilah customer get dibagi customer give. Customer get adalah menfaat-manfaat yang diperoleh dari segi fungsional dan emosional serta customer give tentu ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk memenuhi keinginan dari konsumen. Untuk beberapa kasus khusus yang memiliki keterbatasan dalam hal dana, bisa menggunakan prinsip Same For Less, ini artinya dalam iklan tetap ada kualitas yang baik tetapi berusaha membuat iklan dengan budget yang minim, hal ini dilaksanakan dengan membuat iklan yang lebih sederhana tetapi tetap harus dapat menggait atau menarik perhatian dari konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar