Senin, 11 November 2013

Make Your Clients Success First, and Your Success Will Follow

                 Ditengah krisis 1998-2000, perusahaan perikanan tetap berani menjalankan usahanya dengan berbekal unique value preposition, goog quality, reasonable price, speed, flexibility dan serve with the heart. Contoh Dwi Sapta akhirnya bisa menggaet klien-klien risk taker, dan dalam waktu singkat menykseskan beberapa produk.

Filosofi Lebah
            Prinsip bisnis adalah “Sukses klien adalah segalanya”, intinya bila penjual tidk naik makan bisnis perusahaan pengiklan juga tidak akan naik dan sebaliknya bila perusahaan pengiklan dapat meningkatkan penjual klien, klien otomatis akan menambah nilai bisnisnya. Hal ini diibaratkan seperti lebah yaitu perusahaan pengiklan siap bekerja kelas utuk menghasilkan madu, bagi siapapun yang menjadi patner perusahaan pengiklan.

Misi: Reason For Being
            Misi perusahaan merupakan nilai-nilai luhur yang mendasari pikiran dan tindakan setiap karyawan, nilai-nilai luhur tersebut seharusnya melakat pada kehidupan sehari-hari karyawan. “Sukses klien adalah segalanya” merupaka misi perusahaan dan misi setiap karyawan. Karena misi adalah alasan keberadaan organisasi, maka misi yang telah ditentukan harus bisa dijalankan. Hal ini juga selau diterapka oleh Dwi Sapta, yang selalu menjunjung misi, tidak menganggap misi hanya sekedar tempelan saja, tetapi benar-bener dihayati.
Tumbuh Bersama Klien
Analisis sederhana terhadap “Sukses klien adalah segalanya” yang ditepakan oleh Dwi Sapta:
1.      Client Inertia, dengan membuat produk yang diiklankan Dwi Sapta memperolh responyang baik dari konsuen, maka secara tidak langsung akan membuat perusahaan tidak mau pindah kea gen lain.
2.      Loyality Lock-in, setelah melakukan client inertia yang terus-menerus makan kilen lama-kelamaan akan luluh hatinya dan terkunci (lock-in) loyalitasnya pada perusahaan kita.
3.      It,s a growth business, kesuksesan meningkatkan kinerja penjualan yang akan menjadi batu loncaotan untuk mendapatkan bisnis-bisnis yang baru.

Dari Nol
            Ketika suatu produk dating ke perusahaan pengiklan dengan anggaran yang minim dan dari suatu merek atau brand yang masih lemah, tetapi dengan bergabung ke perusahaan pereiklanan, mereka yang awalnya lemah dapat menjadi merek yang dikenal masyarakat. Contoh terjadi pada produk Sido Muncul, dengan produk ungula adalah Tolak Angin. Awalnya Toak Angin hadir dalam bentuk serbuk, namun penjualan dalam bentuk serbuk belum mencapai sasaran secara maximal. Hai tersebut disebabkan adanya pendangan bahwa jamu identik dengan pait dan bau yang sangat menyengat. Kemudian hadir jamu Tolak Angin dengan bentuk cair, yang rasanya tidak pahit dan bau yang menyegarkan. Maka tidak dapat dihidari penjualan Tolak Angin melesat naik.

Suskses di Masa Krisis
            Keberhasilan Dwi Sapta membantu menyukseskan produk-produk klien juga menarik diamati karena produk tersebut justru meraup keuntungan di masa krisis 1998-2000. Sebagai contoh obat batuk Mextril, yang gencar diberitakan melalui televisi tahun 1998, ketika merek-merek lain berhenti dalam pengiklanan, tetapi Mextril tetap beriklan memanfaatkan momentum pesaing yang sepi beriklan. Dengan iklan obat batuk Mextril versi “Batuk Ngetril” dalam iklan televisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar