Pembuatan
iklan dapat dilakukan dengan sekreatif mungkin, tetapi kreatif yang berada di
luar Indonesia dan dalam Indonesia masih terlihat berbeda cukup jauh, bila di
luar Indonesia dapat menunjukan produk kompetitor sejelas-jelasnya, namun untuk
Indonesia hal tersebut masih belum dapat dilakukan. Contoh iklan pepsi dan
cola-cola, yang menceritakan ada seorang anak yang ingin membeli pepsi dari
mesin tetapi lubang koin untuk pesi tinngi dan lubang yang rendah adalah
cola-cola, makan anak tersebut membeli dua kaleng cola-cola untuk diinjaknya
lalu memasukan koin ke lubang pepsi, setelah mendapatkan pepsi, kaleng
cola-cola ditinggalkan begitu saja. Kaleng cola-cola yang diinjak oelh si anak
di sorot secara clese-up, sehingga persaingan terlihat jelas, tentu iklan
seperti itu belum dapat ditayangan di Indonesia.
Thought Leader
Orang sering keliru bila ia selalu
harus menjadi pemimpin dari pasar, memang benar bila hanya ada satu market leader,
tetapi salalu saja ada pemimpin lain yang dikagumi, yang dipuja, yang paling
bikin heboh dan paling banyak dibicarakan. Market leader umumnya akan berani
tampil beda dan controversial. Sehingga akan diikuti oleh pesaing lainnya.
Blue Ocean
Salah satu contoh iklan yang
kontoversial adalah iklan Adem Sari dengan Cap Kaki Tiga, dimana daam segi
harga Adem Sari lebih murah bila dibandingan dengan Cap Kaki tiga, karena Adam
Sari dalam bentuk bungkusan dan tidak dikemas dalam botol seperti Cap Kaki
Tiga. Jadi Adem Sari mengadopsi blue ocean strategy untuk mendongkrak value
produk di satu sisi, tapi juga menurunkan harga di sisi lain.
Berani Tampil Beda
Kontrovesi tidak cukup untuk sebuah
iklan tetapi dibutuhkan penampilan berbeda dari iklan lainnya. Tetapi berani
tampil beda diikuti dengan adanya difensiasi dari produk. Maka sebagai contoh
adalah iklan dari Mixagrip. Dalam iklan tersebut digunakan jingle “ Saya cocok
minum Mixagrip, smua cocok minum Mixagrip. Sakit flu memang cocok minum
Mixagrip. Cocok.” Yang iklan ini dibawakan oleh Desy Ratnasari, yang pada saat
itu Desy sedang terkenal dengan lagunya Tenda Biru, maka sosok Desy lah yang
dipih dalam iklan ini.
Big Idea
Ide yang besar memiliki daya magnet
dan daya tarik yag luar biasa dalam menarik konsumen dan mendorong mereka
membeli produk yang diiklankan.
Berikut
ini lima pertanyaan menyangkut criteria ide besar menurut Ogilvy:
1. Apakah
iklan yang Anda buat membuat konsumen terdecak kagum ketika pertama kali
melihatnya?
2. Apakah
iklan itu mebuat konsumen serius memikirkannya?
3. Apakah
iklan itu cukup unik?
4. Apakah
iklan itu cocok dengan strategi untuk kesempurnaan?
5. Ini
yang terberat: apakah iklan yang Anda buat masih terpakai 30 tahun mendatang?
Memang
akan sangat sulit bila semua kriteria ini dipenuhi tetapi minimal atau paling
tidak empat kriteria pertama dapat
dipenuhi untuk mengukur iklannya. Contohnya diantaranya ada “Orang Pintar Minum
Tolak Angin” ide iklan ini mereposisi jamu yang selama puluhan tahun, yang
menganggap bahwa jamu hanya kelas dua- diolah dengan cara yang tradisional,
teknologi tradisional, dan peralatan tradisonal; citra yang tua dan untuk
kalangan bawah diubah menjadi produk yang memiliki posisi terhormat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar