Senin, 11 November 2013

Creative that Sells, “Selling, Jualan, Dodolan”

             Seorang Bapak Periklaan David Ogilvy, mengatakan bahwa ia tidak bangga bila iklan yang ia buat dikatakan sebagai iklan yang indah dan kreatif, tetapi ia akan bangga bila iklan tersebt dibaca oleh target audiens dan si pembaca terhipnotis untuk membeli produk yang diiklankan. Kreatif itu harus menjual di pasar, bial tidak menjual artinya belum kreatif. Iklan yang baik bukan berarti selalu mendapatkan penghargaan tetapi ketika iklan tersebut dapat menaikan respon pembelian dimasyarakat. Contoh agen periklan dari Dwi Sapta yang membuat iklan sari Puspa, Vegeta, Adem Sari dan masih banyak lagi, dari prosuk yang belum dikenal oleh masyarakat hingga produk tersebut memiliki poitioning tersendiri di masyarakat.

Kreatif = Pemain Badminton
            Dalam melakukan pembuatan iklan yang kreatif sama halnya dengan melalukan permainan badminton artinya perlu batasan dan aturan dalam membuat iklan yang kreatif, seperti keinginan dan kemauan dari klien dan pasar, sehingga dengan membuat iklan yang sesuai pasar akan mebdapatkan respon yang maksimal dari pasar. Kreatif bukan artinya membuat sesuai dengan keinginan hari dan kesukaan pribadi tetapi memperhatikan konsumen atau target pasar yang mau dituju dari iklan tesebut.
Ogilvy membuat iklan-iklan yang menjula dengan tip sukses yang kini menjadi acuan bagi perusahaan lain iklan di seluruh dunia, tip tersebut antara lain:
a.       Do your homework, mempelajari mati-matian produk yang akan diiklankan.
b.      Positioning, posisikan produk secara pas di pasar dan benak konsumen.
c.       Build brand image dan personality, iklan harus membentuk citra merek dan personalitas merek produk.
d.      What’s the big idea, temuka ide besar dari prosuk yang diiklankan.
e.       Make the product the hero, jadikan produk sebagai pahlawan bagi iklan Anda.

Konten: F&B Advertising
            Dalam membuat isi pesan perlu memperharikan fitur dan manfaat (feature and benefit/ F&B) yang menjadi uniq selling point product yang diiklankan. Seperti yang dilakukan oleh Dwi Sapta dalam mengiklankan fatigon. Dalam iklan tersebut dua pesan penting yang ingin disampaikan yaitu target pasar wanita dan pengurangan rasa capek, yaitu dengan menggunakan Indy Barends sebagai tokoh perempuan yang ditujukan dalam iklan Fatigon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar