Senin, 11 November 2013

Cares dan Selamat: Great Product Differentiation that Matter


Merek yang Tertidur
            Sebagai pebrikan cokelat, bisnis biscuit yang diluncurkan termasuk melempem. Dengan mengandalkan coklat sendiri, pembuatan biscuit dari pihak lain, bisa dikatakan bisnis ini gagal. Tetapi muncul dengan slogan citra “Utamakan Selamat” biscuit Selamat sanggup keluar dari posisi tertidur. Selamat bukan sekedar biscuit tetapi coklat biscuit, melahirkan diferensiasi yang kuat. Dengan berhasil menciptaka positiong dibenak masyarakat maka penjualan dari melambung tinggi, dan ketika menjelang hari-hari raya jumlah akan permintaan semakin meningkat.

Penegasan Sang Dewi
            Selamat terbilang sukses seteleh segmentasinya ditingkakan, yang diiringi dengan perbaikan sana-sini, mulai dari kemasan produk, harga hingga promosi. Keberhasilan dari Selamat membuat Ceres juga ingin mengiklankan diri. Iklan yang diciptakan untuk Ceres adalah the real coklat. Dari iklan ini ternyata mendapatkan respon dari msayarakat yang cukup baik dan efektif dalam meraih pasar. Dengan menekankan tema keluaraga, Ceres diposisikan sabagai meises yang ditaburkan paa roti, yang disukai seluarah anggita keluarga. Secara sosiologis meises merupakan makanan warisan Belanda, tetapi ingin menujukan dari iklannya bahwa Ceres sebagai meises yang disukai keluarga Indonesia, terutama kaum menengah ke atas.

            Hasilnya strategi yang diterapkan terbilang manjur. Ditopang kualitas yang memang paten, pertumbuhan penjualan Ceres meningkat secara signifikan. Produk iklan terbaru Ceres memperkuat pada aroma, jadi semakin memperkuat brand equity Ceres sebagai real chocolate. Ceres telah mengganti kemasan sebanyak tiga kali, agar lebih menarik dan memuaskan konsumen serta mempertahankan tema keluarga yang anak muda pada pagi-pagi sibuk, dan begitu ada Ceres mereka berkumpul besama. Ini menegaskan bahwa produk Ceres ini bisa diterima semua kalangan.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar